0

light on this night

Malam ini, sudah lewat pukul 9 malam, biasanya orang-orang sudah mulai mengunci pintu dan siap-siap tarik selimut untuk bermimpi indah. Tapi malamku kali ini tidak seperti orang kebanyakan. Aku disini, di ketinggian, tempat dimana aku bisa melihat indahnya gemerlap lampu-lampu yang menghiasi malam, mewarnai sebuah kota, menghidupi gelapnya malam. Lampu-lampu di jalan tol, perumahan, hotel, bahkan lampu warna kuning dan merah yang terus berjalan merayap beriringan di jalan raya. Aku suka, aku suka keadaan seperti ini, melihat indahnya lampu yang banyak itu di malam hari, seperti layaknya bintang yang jatuh dan bertaburan di tanah, berkelap-kelip. Indah, takjub untuk dipandang walau tanpa kacamata. Kadang semua keindahan tidak hanya bisa dinikmati dengan hanya melihatnya. Semua bisa dirasakan, semua bisa diresapi dengan hati, disaat itulah keindahan akan dapat dirasakan lebih dalam, lebih bermakna, lebih punya arti. Satu per satu lampu dipadamkan, menunggu esok sang mentari akan menggantikan cahayanya. Malam ini hembusan angin terlalu dingin dan menusuk, tapi aku merasa hangat, ditemani gemerlap lampu yang indah dan seseorang disampingku. Seseorang yang hangat, yang mampu membuatku menoleh memandangnya, dan tersenyum, menggaet tangannya untuk sekedar memberi isyarat, terimakasih untuk kenyamanan dan kebahagiaan yang telah berkali-kali kau berikan.

Lalu aku tersadar dari semua tulisanku, dan bergegas ke kamar mandi, sadar bahwa aku harus bersyukur pada Tuhan atas semua kebahagiaan yang diberikan untukku hari ini.

0 comments:

Post a Comment

COMMENT

Back to Top