0

puisi lama, untuk kasih yang dulu belum tersampaikan

Menanti Sesuatu Yang Tak Pasti..*

Saat yang terbaik adalah saat ku berada didekatmu.
Menikmati kenyamanan yang menyelimuti kalbuku.
Menikmati tatapan matamu yang teduh.
Menikmati suara tawamu yang renyah.
Aku menemukan cinta disetiap tatapanmu, entah untuk siapa.
Aku menemukan senyum dan tawa yang kau ukir, entah karena apa.
Dan aku menemukan tangis dan ratapan dalam diriku sendiri, saat aku tau, semua itu bukanlah untukku.

Kau yang tau isi hatiku.
Kau yang menangkap bayangan disetiap sinar mataku.
Kau yang mengerti apa yang dikatakan hatiku.
Hanya satu, aku mencintaimu.
Kau tau, dan kau mulai mempermainkan hatiku.

Aku seperti layang-layang.
Berada dalam ketidakpastian. Kapan layang-layang itu akan ditarik dan direngkuh oleh pemiliknya atau akan terlepas begitu saja karena diulur terlalu jauh. Beri aku kepastian. Jika aku memang bukanlah layang-layang terbaik untukmu, lepaskan saja aku. Biarkan aku terbang bebas dilangit biru. Belilah layang-layang yang baru, dan aku pastikan, itu bukan aku.
Aku seperti ikan.
Berada dalam kekhawatiran. Kau memancingku dengan kail yang indah, yang membuatku terpesona dan ingin memilikinya. Tapi, setelah aku kena oleh kailmu, dan aku jatuh dihadapanmu dengan tidak berdaya, kau buangku begitu saja. Meninggalkan luka yang mendalam. Jika memang bukan aku ikan yang kau cari, biarkan aku berenang bebas di samudra biru itu, dan aku akan mengobati lukaku sendiri. Jika memang itu maksudmu, aku pastikan bukan aku yang tertangkap kailmu.
Aku seperti berada dalam ruang kehampaan .
Berada dalam ketakutan. Berlari dan terus berlari di kehampaanku sendiri. Takut. Entah nanti aku akan terjatuh pada lubang yang terdalam, atau ditarik keluar dari kehampaan itu. Aku ingin yang seperti itu, saat jemari ku di genggam erat penuh kepedulian, menarikku dari ruang yang hampa itu menuju suatu ruang yang cerah dan penuh warna-warni kehidupan.
Langit mewakili perasaanku !
Lihatlah langit yang mendung kelabu itu. Langit itu menyembunyikan mentarinya yang bersinar menghangatkan bumi. Rasakan, saat langit menyembunyikannya, bumi terasa dingin dan menyiksa.
Lihatlah langit yang hitam gelap itu. Langit itu menyembunyikan bulan bintang yang bersinar menerangi malamnya bumi. Rasakan, saat langit menyembunyikannya, bumi terasa gelap gulita, tak menentu arah dan tujuannya.
Mungkin, langit sedang mewakili perasaanku. Perasaaan yang kelabu .


*mungkin aku terlihat seperti orang yang sedang berharap dan menyedihkan. Tapi ketahuilah, bukan seperti itu adanya. Aku disini mewakili orang-orang yang sedang merasakan itu. But, hanya ada satu saran.

Someday, you will find the answer to all this confusion. And whatever the answer, keep smiling :)
Because it’s better to know than not at all.


0 comments:

Post a Comment

COMMENT

Back to Top